Telah
dijelaskan di muka mengenai kemuliaan beberapa bulan yang diistimewakan atas
bulan-bulan lainnya, serta agungnya kesucian bulan-bulan tersebut. Allah telah
berfirman adanya empat bulan dalam setahun sebagai bulan mulia yang mencakup
bulan Dhu al-Qa’dah, Dhu al-Ḥijjah, Muḥarram dan Rajab dalam
beberapa dalil yang lain disebutkan adanya bulan Ramadhan sebagai bulan yang paling tinggi kemuliaanya
dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Sehingga di sini dapat diambil
kesimpulan bahwasanya Allah telah
mengagungkan lima bulan dalam dua belas bulan empat di antaranya adalah
bulan-bulan mulia dan yang satu adalah sebagai bulan yang istimewa.[1]
Allah SWT
telah mewahyukan di dalam al-Qur’an tentang
adanya empat bulan mulia diantaranya dalam QS. Al-Taubah ayat 36
dan QS Al-Baqarah ayat 217. Bulan mulia (suci)
tersebut adalah Dhu al-Qa’dah, Dhu al-Ḥijjah, Muḥarram dan Rajab.
Jadi sama sekali tidak disebutkan Ramadhan . Bulan Ramadhan tidaklah termasuk sebagai bulan mulia[2]
Di keempat bulan mulia (suci) tersebut umat muslim dilarang
untuk berperang. Sedang dibulan Ramadhan umat muslim diperbolehkan untuk berperang,
Contohnya adalah Perang Badar, salah satu perang termasyhur di jaman Rasulullāh saw justru terjadi pada
tanggal 17 Ramadhan . Walau tidak termasuk bulan suci sesungguhnya Ramadhan
adalah bulan yang telah diangkat Allah
sebagai penghulu bulan. sebagaimana sabda Rasulullah saw :
Penghulu segala bulan adalah bulan Ramadhan dan penghulu segala hari adalah hari Jum’at”
(H.R. Thabrani dan Baihaqi)
Sebagai
Penghulu segala bulan (termasuk keempat bulan suci tentunya), Ramadhan justru memiliki banyak keistimewaan
diantaranya sebagai :
1. Shahru al-Shiam (Bulan diwajibkan untuk berpuasa)
2. Shahru al-Mubarak (Bulan berkah
3. Shahru al-Qur’an (Bulan
diturunkannya al-Qur’an)
4. Shahru al-Muhasabah (Bulan introspeksi)
5. Shahru al-Tarbiyah (Bulan Penggemblengan diri)
6. Shahru al-Muwasah (Bulan peduli dan solidaritas)
7. Shahru al-Sobri (Bulan kesabaran)
8. Shahru al-Qiyām (Bulan menghidupkan malam hari dengan
ibadah)
9. Shahru al-Jihad (Bulan Perjuangan)
10. Dan lain sebagianya
Terlepas
dari maknawiyah kata mulia (dalam bahasa arab) dan kata suci sebagaimana yang
kita fahami pastinya bagi kita sebagai umat muslim, Ramadhan adalah Shahru al-Maghfirah. Bulan Ampunan dari segala dosa dan kesalahan yang
kita lakukan dibulan-bulan lainnya.
[1] Imam Al-Hasan Al-Bashri ra. mengatakan : “Sesungguhnya Allah membuka
tahun dengan bulan mulia dan menutupnya juga dengan bulan yang mulia. Tidak ada
bulan yang paling mulya disisi Allah setelah Ramadhan (selain
bulan-bulan mulia)
[2] Secara bahasa atau maknawiah mulia artinya suci atau
terlarang. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Edisi yang di
Sempurnakan (Jakarta: Lentera Abadi), 323
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"saran dan kritikan anda adalah kemajuan bagi kami"