Rabu, 27 Mei 2009

Isti'aroh

A. PENGERTIAN
Lafadz استعارة secara bahasa diambil dari perkataan dari orang arab:استعار المال seseorang meminjam benda , sedang استعارة menurut istilah adalah pengunaan suatu lafadz pada selain makna awal yang di miliki oleh suatu lafadz karena adanya hubungan yang berupa sebuah keserupaan di antara makna asli yang dipindah المنقل عنه (manqul anhu) dan makna kedua/lain yang digunakan المستعمل به (mustakmal bih) disertai adanya قرينه qorinah yang menghalangi terhadap digunakanya makna asli.
Seperti contoh : ريت اسدا فى المدرسة
Aku melihat lelaki pemberani di madrasah
Lafadz اسدا asal maknanya adalah Singga, dalam contoh ini meminjam makna lelaki yang pemberani, علاقه diantara keduanya adalah Tasyabuh, ada kesamaan diantara keduanya, yang berupa sifat pemberani. Sedang qorinah yang memalingkan dari makna asal adalah lafadz madrasah, karena tidak ada harimau yang masuk sekolah.
Asal contoh diatas: ريت رجلا شجاعا كا لاسد : aku melihat lelaki pemberani seperti harimau di sekolah.
Lalu musyabbah (lafadz yang diserupakan) yang berupa lafadz رجلا , dan adat tasbih yang berupa huruf "kaf" dan wajah syabah yang berupa lafadz syaja'ah, dibuang, lalu ditemukan qorinah yang berupa lafadz madrasah, supaya menunjukan bahwa mutakalim menghendaki lafadz asadun bermakna lelaki pemberani.
B. Rukun-rukun dari majas isti'aroh itu ada empat al:
1. Musta'ar minhu (المشبه به )
Yaitu makna yang dipinjam, / lafadz yang diserupai.
2. Musta'ar lah (المشبه )
Yaitu makna yang dipinjami / lafadz yang diserupakan.
3. Musta'ar ( الفظ المنقل )
Yaitu lafadz yang di pinjamkan (yang dipindah)
4. Qorinah (قرينه)
Yaitu suatu lafadz yang dijadikan oleh mutakalim bahwa ia tidak menghendaki suatu lafadz pada makna asal peletakanya.

Contoh : ريت اسدا يرمى saya melihat lelaki pemberani yang (laksana singga) sedang melempar.
Penjelasan:
* Lafadz Asadan adalah musta'ar (lafadz yang dipinjam)
* Makna Singga adalah Musta'ar minhu ( makna yang dipinjamkan)
* Makna lelaki pemberani adalah musta'arlah (makna yang dipinjami)
* Sedangkan lafadz Yarmy adalah qorinah yang menunjukkan bahwa yang dimaksud oleh mutakallim adalah seorang lelaki yang pemberani yang sedang melempar, karena sudah jelas sekali bahwa tidak ada harimau yang bisa melempar. Sedangkan قرينه dalam segi persamaannya adalah sifat pemberani (karena sama-sama memiliki sifat yang pemberani diantara keduanya )
C. Majas Istiaroh bila dipandang dari المشبه danالمشبه به dapat di bagi menjadi dua macam.
1. Majas istiaroh tasrihiyah ( التصريحيه)
yaitu penyerupaan yang lafadz musabahbihnya dan musabbahnya di buang.
Contoh: سلمت على اسد
Saya setuju kepada lelaki pemberani
Maka disini musta'arnya adalah Rojulun dan al musta'ar minhunya اسد sedangkan qarinahnya adalah سلمت
Isti'arah Tashrihiyah mengemukakan maksud musyabbah dengan menggunakan lafazh musyabbah bih, dan setiap orang mesti akan memahami bahwa maksud yang sebenarnya ialah musyabbah berdasarkan konteks kalimatnya. Dalam hal ini sang penutur menggunakan musyabbah bih dengan menghilangkan musyabahnya. Konteks kalimat harus benar-benar menunjukkan bahwa musyabbah bih tidaklah digunakan dalam makna hakikinya, tetapi sebaliknya yakni mengandung makna musyabah. Indikasi yang demikian ini disebut sebagai qarinah al-isti'arah.

2. Majas istiaroh Makniah takhiliyah (المكنيه التخيليه)
Dalam istiaroh Makniah takhiliyah المشبه nya di sebutkan dan المشبه به nya dibuang, serta menetapkan sesuatu yang menjadi kelaziman (hal-hal yang bisa menunjukkan terhadap المشبه به) yang dinamakan dengan tahyil (تحييل)



Contoh:
انشبت المنية أظفار ها
Maut telah mencengkeramkan kuku-kukunya
Dalam lafadz tersebut المشبه -nya adalah المنية Sedangkan المشبه به yang di buang adalah السبع (hewan buas) dan kelaziman dari السبع yang disebutkan adalah أظفار (kuku) di sini terjadi penyerupaan. المنية (Kematian ) terhadap hewan yang buas /السبع dengan adanya sebuah kesamaan diantara keduanya yaitu sama-sama bisa merusak . Dan kemudian lafadz السبع (hewan buas) di pinjamkan untuk lafadz المنية /kematian setelah itu lafadz السبع dibuang dan di sebut sesuatu yang dapat menunjukaan terhadap kelaziman hewan buas السبع yang bisa menunjukkan terhadap السبع yaitu أظفار , maka kalimat أظفار menjadi qorinah dari lafadz السبع yang dibuang, dan penetapan lafadz أظفار Terhadap المنية menjadi menjadi majaz istiarah tahyiliyah التخيليه karena makna dari istiarah tersebut yang berupa kuku kematian yang tidak mungkin bisa di temukan secara nyata /Rasio.
Isti'arah Makniyah dalam isti'arah ini, musyabbah bih tidak muncul dengan jelas akan tetapi sedikit samar. Lafazh yang menunjukkan isti'arah dengan demikian bukanlah lafazh musyabbah bih melainkan lafazh-lafazh yang mengiringinya atau lafazh-lafazh yang menunjukkan sifat-sifatnya. Lafazh-lafazh ini dinisbatkan kepada musyabbah bih.)

D. Pembagian Majas Istiaroh dilihat menurut lafadznya

Majas istiarah dapat di bagi menjadi dua

1. Al-ashliyah
Yaitu majaz istiaroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"saran dan kritikan anda adalah kemajuan bagi kami"

Pengikut