Rabu, 27 Mei 2009

Pemikiran John Locke

JOHN LOCKE
(1632-1704)

Lahir di Wrington 29 Agustus 1632,Lock dilahirkan dari keluarga yang memihak parlemen. Lock belajar di Universitas Oxford dia menyukai Fisiologi dan Alergis.
Lock menentang atas rasionalisme Descrates yang beranggapan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh secara a priori, Lock mengemukakan bahwa teori kebenaran a priori ini sebenarnya merupakan warisan kuno dari Plato. Dalam karyanya An Essay concerning Human Uderstanding, Lock berusaha menghantam ajaran kuno itu dengan pendekatan filosofis yang berbeda sekali dengan rasionalisme. Menurut Locke anggapan para filosof Rasionalis bahwa ide-ide tentang kenyataan itu telah kita miliki sejak lahir adalah anggapan yang tidak terbukti dalam kenyataan. Pikiran anak harus dianggap sebagai Tabula Rasa. Baru dalam proses pengenalannya terhadap dunia luar, pengalaman memberi kesan-kesan dalam pikirannya. Dapat dikatakan bahwa serangan Locke atas ide-ide bawaan berkaitan dengan pandangan liberalnya tentang manusia dan masyarakat.
Lock juga membahas masalah adanya dunia fisik diluar subjek yang mengetahui, atau dia menganggap valid tentang argument Descrates tentang existensi Tuhan, akan tetapi Lock membedakan antara idea dan kualitas, disini Lock sebetulnya membedakan antara yang Hakiki dan yang berubah-ubah dalam objek atau kenyataan diluar kita.
Selain itu ajaran etis Locke menentang filusuf-filusuf jerman dan perancis yang mengatakan bahwa tingkah laku kita ditentukan oleh asas-asas moral yang bersifat a priori dan universal, dengan pendapatnya bahwa yang menentukan tindakan-tindakan kita bukanlah asas-asas universal melainkan sesuatu yang berasal dari indrawi yaitu rasa nikmat dan rasa sakit. Lock seperti kita ketahui, meyakini bahwa kesenangan adalah sesuatu yang baik. Berdasarkan ajaran ini, Locke menetapkan lima nilai yang patut dikejar dalam hidup ini yaitu:
1. Kesehatan
2. Nama baik / Kehormatan
3. Pengetahuan
4. Berbuat baik.

Dalam ajaran politk Lock yang ter-maktub dalam bukunya The Second Treatise of Government Lock membayangkan keadaan asali manusia bukanlah sebagai keadaaan perang, melainkan sebagai sebuah firdaus. Akan tetapi para penentang Locke memiliki kekaguman terhadap perang sebagai tindakan yang heroik dan membenci kenyamanan dan kemudahan. Dalam keadaaan asali itu manusia hidup bermasyarakat dengan diatur oleh hukum-hukum kodrat dan masing–masing individu mempunyai hak-hak yang tak boleh dirampas darinya, dalam masyarakat asali itu ada kebebasan dan kesamaan, Lock merupakan juru bicara kenamaan liberalisme dan perintis paham hak-hak asasi manusia.


Soal: Kenapa harus ada Negara? Apakah kebebasan tidak bisa menentukan nasibnya sendiri seperti yang pernah di agung-agungkan Locke?

Referensi:
Bertrand Russel “Sejarah filsafat barat” Yogyakarta,Pustaka pelajar,2002
F Budi Hardiman “Tokoh filsafat barat” Jakarta, Gramedia pustaka utama,2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"saran dan kritikan anda adalah kemajuan bagi kami"

Pengikut